7 Makanan kuliner khas Makassar

7 Makana kuliner khas Makassar

Sulawesi adalah pulau yang berada di sebelah timur Indonesia, tepatnya terletak di antara pulau Kalimantan di sebelah barat dan Kepulauan Maluku sebelah di sebelah timur. Penduduk pulau Sulawesi rata-rata didominasi oleh suku Bugis-Makassar yang kebanyakan dari mereka adalah pedagang. Di pulau Sulawesi terdapat 6 buah provinsi, yakni provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo. Pulau Sulawesi termasuk pulau yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Keindahan alam dan laut pulau Sulawesi menimbulkan daya tarik yang begitu kuat sehingga membuat sekian banyak orang berbondong-bondong datang ke pulau tersebut. Selain keindahan pariwisatanya, pulau Sulawesi juga terkenal dengan suguhan kuliner yang beragam dan khas. Jika kamu berencana untuk menyambangi Sulawesi, jangan sampai melewatkan salah satu makanan khas Sulawesi yang 

Penasaran kan? Tidak perlu berlama-lama lagi, berikut adalah daftar makanan khas Sulawesi yang terkenal lezat:

1. Coto Makassar


Coto Makassar

Makanan khas Sulawesi ini, adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar berupa jeroan sapi, di mana jeroan sapi ini direbus dengan waktu yang cukup lama. Sama dengan makanan soto, coto juga menggunakan kuah yang berwarna cokelat, di kuah tersebut tercampur irisan daging sapi, jantung, babat, dan hati sapi tergantung selera anda. Untuk memberikan cita rasa yang khas, maka diberikanlah bumbu dari rempah-rempah khas Indonesia. Di mana bumbu ini diracik secara khusus, sehingga memberikan rasa yang lezat dan menggugah selera. Orang-orang Sulawesi menambahkan ketupat atau burasa sebagai teman lauk makanan ini. Burasa adalah makanan yang mirip dengan lontong, tetapi dengan bentuk yang agak pipih. Di mana bahan-bahan tambahannya berupa santan, dan dimasak sambil dibungkus dengan menggunakan daun pisang yang ditali. Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat coto, adalah dengan menggunakan serai, jahe, daun salam, lengkuas, kacang tanah dan lainnya. Selain bahan utamanya, bahan lainnya yang digunakan sebagai bumbu makanan ini seperti, bawang merah, kemiri, bawang putih, ketumbar, jinten, merica, cabai dan tauco. Bagi anda yang ingin mencicipi makanan yang satu ini, anda bias mengunjungi Makassar. Disana anda bias mengunjungi beberapa tempat, diantaranya seperti Coto Bawakaraeng, Coto Tol Nusantara dg.Oyo, Coto Gembira, dan Coto Nusantara. Untuk Coto Nusantara, terletak di Jalan Nusantara, Pattunuang, Wajo, Makassar.

2. Sup Konro


Sup Konro

Sup konro, adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar iga sapi yang direbus, dan berwarna kecokelatan berlemak. Sedangkan untuk membuat sup konro bakar, bahan dasar iga sapi bukan direbus, melainkan dibakar. Yang membuat sup konro bercita rasa lezat, adalah pembuatan nya di mana iga harus direbus sampai benar-benar empuk. Selain menggunakan iga, anda juga bisa menambahkan variasi yang diberi tambahan daging sapi. Untuk membuat sup konro diperlukan kesabaran, karena dalam pembuatannya, sup ini direbus terlebih dahulu dalam waktu yang lama, dan juga dipakai nya bumbu yang melimpah seperti masakan Makassar pada biasanya. Tempat yang menjual makanan yang satu ini, ada di Jalan Daeng Tata, Makassar. Di sana anda bisa menikmati lezat dan empuknya iga sapi dan ditemani segarnya kuah dari sup konro. Selain Jalan Daeng Tata, ada tempat lain yang menjual sup konro, yaitu di Jalan Gunung Lompobattang dengan nama kedai Sop Konro Karebosi. Kedai ini juga buka didaerah Jakarta, jadi untuk anda yang ingin menikmati makanan ini, tidak perlu jauh-jauh ke Makassar. Makanan ini sangat lezat jika dikonsumsi dalam kondisi dingin, dan dipatok dengan harga mulai dari 30 sampai 50 ribu rupiah.

3. Pallubassa


Pallubassa

Makanan yang akan kita bahas kali ini, adalah makanan khas Sulawesi yang mempunyai tampilan dan bahan hampir sama dengan coto Makassar, itu juga termasuk bahan utama untuk membuatnya, yaitu jeroan kerbau atau sapi beserta dengan daging nya. Bentuk dari makanan yang disebut Pallubasa ini, mempunyai tampilan kuah berwarna kecoklatan dengan kuning telur yang menyembut di atasnya. Perbedaan yang paling terlihat dari Pallubasa dan Coto adalah adanya telur ceplok mentah yang berada di atas Pallubasa, dibanding dengan coto yang tidak memiliki telur. Selain itu, adalagi perbedaan Antara Pallubasa dan coto, yaitu cara memakannya. Jika Pallubasa dimakan dengan menggunkan nasi, maka coto dimakan dengan menggunakan burasa atau ketupat. Untuk anda yang ingin menikmati makanan yang satu ini, anda bisa mengunjungi warung yang menjual makanan ini, yang bernama Warung Pallubasa H. Haeruddin atau nama kerennya adalah Pallubasa Serigala. Nama serigala sendiri diberikan kepada warung ini, dikarenakan lokasi warung yang terletak di Jalan Serigala. Warung ini buka dari jam 9 pagi sampai 8 malam, dengan waktu buka yang cukup lama, anda akan menemukan banyak pelanggan yang tidak berhenti berdatangan ke warung tersebut. Selain rasanya yang enak, makanan yang satu ini dibanderol dengan harga yang termasuk murah, yaitu hanya 18 ribu rupiah saja.

4. Burasa


Burasa

Burasa, adalah makanan khas Sulawesi yang terbuat dari olahan beras dengan santan, yang kemudian dibalut dengan daun pisang. Ukuran burasa memang lebih kecil dibanding dengan ukuran lontong, sehingga ada sebagian orang yang menyebut makanan ini dengan sebutan lontong bersantan. Sebutan lainnya yang tidak kalah popular nya adalah buras dan lapat, tetapi nama burasa lebih terkenal dan tetap menjadi nama yang paling dikenal, dan melekat pada makanan yang satu ini. Makanan khas Sulawesi yang satu ini memang sering disantap bersamaan dengan coto Makassar ataupun opor ayam, sehingga pas sekali jika disantap disaat lebaran atau hari raya idul fitri. Untuk cara pembuatan nya pun terbilang cukup mudah, yaitu hal pertama yang harus dilakukan adalah merebus beras yang sudah dicampurkan dengan santan sampai bertekstur lembek. Setelah itu beras yang sudah lembek tadi dibungkus menggunakan daun pisang yang ditali dengan tali raffia, baru sehabis itu direbus sampai benar-benar matang. Untuk masalah keawetan sendiri, makanan khas Sulawesi ini tahan sampai dua hari, jadi pas sekali untuk anda yang ingin membawa bekal perjalanan yang cukup jauh. Untuk cara makannya pun tidaklah sulit, selain bisa menjadi teman makan, Burasa juga bisa disantap langsung seperti hal nya lontong. Sekarang ini, Burasa sudah menyebar sampai luar Sulawesi Selatan, yaitu sampai Kalimantan, Gorontalo sampai Malaysia.

5. Gogoso
Gogoso

Hampir sama dengan burasa, gogoso juga panganan yang dibuat dengan penutup daun pisang. Bedanya, bahan utama pembuatannya adalah beras ketan yang nantinya akan dibungkus dengan daun lalu dimasak dengan cara memanggangnya di atas bara api. Untuk memberi kesan nikmat, maka gogoso memiliki isian berupa abon sapi atau daging ayam dengan nama kambu yang diletakkan di tengah-tengahnya. Selain itu, ada bahan-bahan lain yang biasa digunakan seperti santan, garam, dan daun salam agar rasanya gurih. Untuk bisa mendapatkannya dapat dengan mudah ditemui di kawasan Pantai Losari hingga di sekitar karebosi, bahkan saat malam hari. Harga dari satu bungkus gagoso dengan panjang hampir serupa dengan lontong ini hanya 3 ribu sampai 5 ribu rupiah. Biasanya harga tergantung dengan isian kumbu di dalamnya yang sangat menentukan rasanya. Makanan khas Sulawesi Selatan ini juga bisa ditemani dengan canggoreng pallu/nasu yaitu sebuah kacang rebus yang juga dapat dengan mudah ditemui bersamaan dengan adanya gogoso.

6. Sayur Ganemo


Sayur Ganemo

Sekarang berpindah ke Sulawesi Utara, tepatnya di kota Manado yang terdapat makanan bernama sayur ganemo. Sayur ganemo sendiri merupakan istilah untuk makanan yang menggunakan daun melinjo, bunga pepaya, taoge pendek, dan potongan labu kuning dengan kuah bersantan. Walaupun tergolong sederhana, namun nyatanya sayur ganemo tetap eksis sebagai makanan yang berasal dari Manado di umurnya yang kini semakin menua. Dengan isian yang hampir selalu sayur-sayuran, sudah pasti akan sangat menyehatkan tubuh dan akan sangat baik untuk penurunan berat badan. Bahan yang digunakan untuk membuat ganemo adalah daun melinjo yang masih muda, tomat, daun salam, lengkuas, irisan cabai merah, dan santan kental. Bisa juga itambah dengan sayuran lainnya, seperti bunga pepaya, taouge, dan labu. Sedangkan untuk pembuatan bumbu halusnya memerlukan bawang putih dan bawang merah, terasi, kenari, dan garam. Cara sederhana untuk membuatnya adalah dengan terlebih dahulu merebus santan sampai mendidih, lalu masukkan pula bumbu halus yang telah dibuat bersama lengkuas, tomat, cabai merah, dan daun salam. Sebelum ikut masuk, biasanya sayuran tersebut ditumis terlebih dahulu dengan waktu singkat sampai agak layu baru dimasukkan ke wadah berisi santan. Setelah dirasa matang, sayuran ganemo bisa langsung disantap, entah sendiri atau bersama nasi.

7. Panada


Panada

Panada adalah cemilan yang mirip dengan pastel, namun memiliki perbedaan mendasar pada bahan kulitnya dan isiannya. Jika biasanya pastel dibuat dengan kulit pastry, maka panada dibuat menggunakan luaran dengan bahan pembuatan seperti roti. Maksudnya kulitnya dibuat mirip roti, yaitu dibuat dengan tepung terigu, telur ayam, garam, dan ragi instan. Sedangkan untuk isiannya kebanyakan diisi dengan ikan, khusunya ikan cakalang yang melimpah di Sulawesi. Walaupun kadang-kadang ada yang menggunakan isian daging ayam dan sayuran seperti pastel. Dalam membuat panada, isiannya dibumbui dengan bumbu bernama bumbu panpis. Apa itu? Yaitu ikan cakalang yang telah dimasak bercampur dengan bawang merah, daun bawang, cabai merah, daun jeruk, kemangi, serta bumbu rempah lain. Di Manado sendiri, makanan yang dikatakan berasal dari Spanyol dan Portugis ini justru diberi rasa pedas sesuai lidah masyarakatnya. Kebanyakan produsen menjualnya dengan dua ukuran, yakni yang besar dan kecil, jika pilih yang besar, maka perut lebih cepat kenyang.

Semoga bermanfaat, terima kasih.

Comments